Kamis, 02 Maret 2017

_ Untitled story _



Kisah ini memang layaknya film yang sering ku tonton...
Di awal cerita... kedua tokoh mengawali kisah dengan datar....
Mengalami beberapakali pertemuan, bicara, dan akhirnya terbiasa... dan kisahpun berlanjut dengan akhir yang tak bisa di prediksi penonton...
Kurasa... Seperti itulah kita....
Aku.. seperti sutradara yang membuat film dengan tokoh utama  “kau” dan “aku”
Namun, aku tak punya banyak dialog dalam film ini...
Karena apa yang ada dalam film ini hanyalah sebuah gambaran tentang perasaan... 
Dan akupun memulai filmku....
_Scene **:
“pertemuan pertama yang terasa datar.. seorang teman saat masih berumur belasan tahun... dan kini bertemu lagi dalam kondisi yang berbeda...”
_Scene ** :
“ kau ... membuatku memperhatikanmu lewat mereka...
nice moment... kau berhasil mendapatkannya“
­_Scene**:
“Semuanya berubah....
Bahkan hatiku....”
Ya.. dalam filmku entah pada adegan keberapa... hatiku tlah terbiasa dengan hadirmu...
Hari – hariku tlah terbiasa dengan adanya dirimu....
_scene**:
“Semua terasa begitu bahagia..
Kau, aku, dan mereka... terasa begitu lengkap... ”
pasti... setiap sutradara menginginkan cerita yang bahagia....
Tapi kemudian.. dalam filmku muncul sebuah konflik...
Konflik yang juga mengubah semuanya...
Mengubah apa yang kupikir  akan menjadi akhir yang indah dalam film ini....
_scene**:
“ kau menjauh...”
-----the end------
Tak apa... kau memang hanya bagian dalam filmku, kau bahkan bisa pergi kapan saja...
Tak ada ikatan apapun...
Tak ada alasan untukmu tetap tinggal dalam cerita ini...
dalam cerita film ataupun dalam kisah nyataku...
itulah yang harusnya aku sadari...
mungkin aku harus mengakhiri film ini meskipun bukan dengan senyuman bahagia...
bukankah sebuah film tak harus berakhir “happy ending”....
dan itu filmku...
tak akan ada penonton yang kecewa...
karena penontonnya hanya aku...

Minggu, 04 Januari 2015

Tentang sesuatu...

Ini tentang sesuatu...
Sesuatu yang berwujud tapi tak tersentuh..
Sesuatu yang mampu menyapa hati yang paling dalam...
Sesuatu yang membuatmu ingin berlama-lama dalam sujud...
Bercerita dengan sang pemilik Rasa..
Menjelaskan betapa kau ingin menyampaikannya..
Ini tentang sesuatu..
Tentang do'a tanpa jeda..
Tentang mimpi dan harap..
Tentang sebentuk rasa yg lebih dari sekedar cinta.. bernama Rindu.. ♥
Semoga kita segera bertemu..
Melepas rindu bersama... berbicara dg Rabb-kita dan bersyukur untuk  pertemuan ini..♡
*kutuliskan untuk sebuah nama yg selalu menjadi topik pembicaraan dg Rabb-ku ^_^ #LovingUasAlways♥

Kamis, 05 Juni 2014

Jatuh Cinta ^_^


Jatuh cinta...
Bagaimana rasanya?? Apakah menyenangkan? Ataukah malah sakit? Bukankah jatuh itu menyakitkan... ?
Tidak... jatuh cinta sepertinya lebih dari itu...
Jatuh cinta  kalau kata anak muda jaman sekarang adalah ketika kau tiba – tiba tersenyum  tanpa sebab... tertawa  sekaligus menangis, mengalami perubahan mood secara drastis... dan bahkan ada yang tiba – tiba  berubah kepribadian... jatuh cinta itu hebat yaa... seakan punya kuasa untuk  mengubah  semuanya... tapi coba dipikir lagi...
Mungkin bukan “jatuh cinta” nya yang hebat... tapi “cinta” ....ya.. “cinta”lah yang berperan banyak...
Cinta yang membuat kita  jungkir balik  melakukan apapun demi yang dicinta.. mengorbankan waktu, energi, pikiran, bahkan nyawa...Masya Allah kekuatan cinta... ^^
Sepertinya takkan cukup kalau ditulis..
Itu baru cinta manusia lhoo...
Bagaimana dengan cinta Rabb-kita?
apakah kita menyadarinya? Ataukah jangan- jangan kita terlalu sibuk  dengan “Cinta” lainnya...sampai – sampai  dengan Sang Maha Cinta  kita lupa... *ini gawat*  
" Cinta Rabb- kita terlalu hebat jika dibandingkan dengan cinta manusia... 
Cinta-Nya mampu menenggelamkan kita dalam  khusyu'nya  do'a...
membuat  kita  bertahan  dengan  pilihan kita untuk bersama-Nya...
membuat kita tiba-tiba kuat ketika berada dalam kerapuhan yang luar biasa...
dan karena Cinta-Nya lah kita berproses... 
dan proses  itulah  yang pada akhirnya membuat kita semakin dekat dengan-Nya.. bahagia? tentu... tak  ada yang   mendustakan kebahagiaan bersama Rabb-Kita...
bukankah dalam setiap ayat - ayat yang kita lantunkan lebih dari cukup untuk  menjelaskan betapa bersama-Nya adalah kebahagiaan yang abadi...Jannah...
bahkan mereka diseberang sana... berdiri di depan.. mengangkat senjata... berjuang  dan dengan rela berkorban nyawa agar membuat Dia Sang Maha Cinta Jatuh Cinta...
kenapa harus membuat Dia Jatuh Cinta? 
karena, dengan membuat-Nya jatuh cinta maka kita akan lebih kuat....
dengan membuat-Nya jatuh cinta maka kita akan lebih mantap dengan pilihan kita untuk bersama-Nya...
dengan membuat-Nya jatuh cinta maka kita akan berlomba-lomba mendapatkan perhatian-Nya...
dengan membuat-Nya jatuh cinta maka  kita akan lebih bersemangat belajar tentang memahami  cara-Nya  mencintai kita... 
dan dengan membuat-Nya jatuh cinta maka kita akan semakin jatuh cinta dengan-Nya .. "
itulah "sedikit" dari sekian banyak  keajaiban Cinta-Nya  yang baru bisa kupahami setelah sekian lama merasakan  " jatuh cinta  " dengan Dia Sang Maha Cinta...
menyadari bahwa semua proses ini adalah bentuk Cinta-Nya untukku... membuatku tersenyum sambil mengeluarkan airmata....
Robbi...betapa Cinta ini begitu besar... :') membuatku berkali-kali  jatuh cinta setiap  menyaksikan  kebesaran-Mu...
dan pertanyaan ini kemudian melintas dalam benakku...
"sudahkah aku membuat-Mu Jatuh Cinta??"
pertanyaan yang membuatku akhirnya melihat lagi kedalam diri... 
cukup tertohok ketika menemukan begitu sedikit usahaku untuk membuat-Mu jatuh cinta...
dan disaat yang sama juga menemukan semangat untuk semakin gigih memperbaiki diri... membuatku pantas untuk mendapatkan Cinta-Mu... 
"Cinta yang berbonus Jannah... "

NB: semoga saja... setiap Do'a,Usaha, Ikhtiar dan Tawakkal  untuk mencintai-Mu sepanjang  usia akhirnya akan membuat-Mu Jatuh Cinta juga padaku...pada kita... pada semua yang menyimpan mimpi untuk bersama-Mu  Sang Maha Cinta...insya Allah...^_^
*Kutuliskan ini dengan penuh kekaguman untuk Rabb-ku*



Selasa, 09 Juli 2013

*persembahan Cinta untuk Mama*

Mama, 4 huruf dengan jutaan makna..
mama, sosok lembut yang penuh cinta..
mama, wanita hebat yang diciptakan Allah Azza Wa Jalla untuk anak - anaknya
mama, tak cukup jutaan terimakasih untuk menebus setiap keringat dan rasa sakit yang kau tanggung ketika mengandung..
tak cukup emas berlian atau harta duniawi apapun untuk membalas setiap energi dan perhatian yang kau curahkan untukku..
mama, tak jarang kulihat air mata itu mengalir bersama dengan bait - bait doa untukku...
mama, cintamu untukku begitu sempura..meski tak bisa ku hitung lagi kesalahan yang ku buat..
Wahai Rabb- ku yang Maha Sempurna, berikan aku sedikit kesempatan untuk melukiskan senyum di wajahya...
menghapus setiap kekhawatirannya ketika aku tak tiba dirumah tepat waktu..
meredam amarahnya ketika beliau kesal dengan sikapku yang suka meremehkan waktu..
memegang dan memijit tangan lembutnya ketika beliau mengeluh tak enak badan..
dan masih banyak lagi yang ingin aku lakukan untuk mama..
mama, kau adalah perempuan terhebat yang aku punya.
kau begitu tegar ketika kau kehilangan ayah..
kau berjuang keras ketika harus menjadi ibu sekaligus ayah untuk anak - anakmu..
mama, tak ada kata lagi yang bisa ku ucapkan selain "Terimakasih"
terimakasih telah menjadi ibu yang baik..
terimakasih telah mengajarkan bahwa hidup ini adalah perjuangan panjang..
terimakasih, terimaksih untuk setiap cinta dan kasih sayang...
terimakasih untuk setiap doa yang kau panjatkan...
mama, aku mencintaimu karena Allah .. :')
mama, terimalah persembahan cinta dariku, persembahan cinta bersama dengan doa semoga kau selalu dalam lindungan-Nya..

*met milad mamaku sayangg.. :*  Barakallah Fii Umurik :)

Sabtu, 25 Mei 2013

*Untitled*


“ ketika menetralkan hati tak semudah mewarnainya ...”
Kalimat yang selalu berulang dalam benakku.Warna itu pernah ada.
aku sempat memilikinya
 Bahkan sempat membuatku berpikir
...mungkin tak butuh hujan untuk melihat pelangi. karena aku sudah memiliki pelangiku sendiri.dan itu tanpa hujan...
Tapi aku benar – benar salah mengartikannya. Proses alam itu tak bisa diubah. Rabb-ku sudah mengaturnya dengan sempurna. Sesuatu terjadi. Membuatku ingin kembali pada posisi awal. Menetralkan semuanya. tapi mungkin memang harusnya seperti ini. Rabb-ku mengajarkan proses yang sesungguhnya. Inilah hujan ujian untukku. Dan aku akan melihat pelanginya nanti. Aku yakin dengan janji ini. Karena ini bukan janji biasa. Ini adalah janji  Rabb-ku J #keephamasah 

Senin, 25 Februari 2013

-- sebuah fiksi tentang mimpi dan hati--


--sebuah fiksi tentang mimpi dan hati--
Ketika aku tengah menulis...
kurasa mataku amat berat untk melanjutkan setiap kata yang melintas dalam otakku...
Aku terlelap...
Dalam tidurku, aku bermimpi  berada di sebuah tempat yang entah apa namanya...
Tiba – tiba seseorang tampak dari jauh datang tepat menuju kearahku...
Akupun tak sedikitpun melepaskan pandanganku, mencari tau siapa pemilik tubuh yang tengah berjalan menuju tempat aku berdiri...
Aku terkejut  ketika melihat  sosok itu semakin dekat semakin bersinar..
Aku tak bisa melihat jelas wajahnya...
“ikuti aku..” hanya itu yang bisa ku dengar....
Langkahkupun mengikuti setiap langkahnya...
Kami  menuju sebuah pintu berwarna putih....
Aku masih terus berpikir tentang apa yang aku alami saat ini...
Apakah ini mimpi...
Ataukah aku tiba- tiba mati...??
Pertanyaan itu yang kini menari – nari dalam kepalaku...
Sosok itupun tak bicara sedikitpun untuk menjelaskan tujuannya mendatangiku...
Dia hanya diam..dan terus melangkah...
Aku yang masih dalam keadaan bingung memberanikan diri untuk bertanya “ maaf, siapa kamu..?? “
Sosok itu menjawab pertanyaanku dengan diam....
kami tiba di depan pintu itu, dan kemudian masuk...
sebuah ruangan yang cukup luas...  di penuhi dengan kertas yang penuh  tulisan beraneka warna....
tiba- tiba sosok itu bicara... “ bagaimana menurutmu  ruangan ini...?? “
aku yang terkejut mencoba menjawab sekenanya... “ aneh... tapi sepertinya pemilik ruangan ini adalah orang yang sangat suka menuliskan perasaannya...” sosok itupun berjalan menuju salah satu sisi ruangan dan memperlihatkan padaku sebuah lubang yang cukup besar....
“ apa maksudmu memperlihatkan aku lubang ini... ??” akhirnya aku kembali melontarkan pertanyaan.. mulutku tak mampu lagi menahan pertanyaan – pertanyaan yang semakin menumpuk dalam hati dan fikiranku...
“ apa kau tau cara memperbaikinya...?? “
 Sosok itu kembali bicara, seperti tak peduli dengan  pertanyaanku...
“eenngg... bukankah itu hanya sebuah lubang biasa  dan tak begitu besar... mengapa tak dibiarkan saja... toh pemiliknya juga tak mempermasalahkan... pemiliknya saja tak peduli... mengapa kita harus peduli...” jawaban itu begitu lancar keluar dari mulutku....
“andaikan Ruangan ini adalah hati... dan lubang ini adalah luka... apakah kau mampu menyembuhkannya...??” sosok itu lagi – lagi bicara...
“ .........................................................” aku terdiam... dadaku seperti sesak... aku tak bisa bicara.. karena memang tak ada yang bisa aku ucapkan...
Setelah beberapa waktu terdiam...
“mengapa kau  menyamakan ruangan ini dengan hati...??! mereka berbeda ... ini hanya sebuah ruangan... ruangan dengan sebuah lubang.. jika  ingin ku perbaiki... tinggal ku tambal saja bagian yang lubang itu... atau kuperbaiki seluruh bagian dari ruangan ini hingga semuanya terlihat baru.. sementara hati... kau tak bisa menyamakan lubang itu dengan luka...menyembuhkan luka tak semudah menambal lubang ...!!.” aku setengah berteriak... menyembunyikan isak tangis yang nyaris pecah karena kata – katanya seperti mengusik rasa yang sangat ingin aku hilangkan...
“ kau terlalu rapuh... kau tau, mereka tak jauh beda... mereka sama- sama butuh untuk diperbaiki... jika ruangan ini butuh ditambal/direnovasi... maka hati  butuh untuk disembuhkan...semuanya untuk mendapatkan suasana baru... keindahan baru dan ketenangan... Ruangan ini bukan tak ada pemiliknya... pemiliknya  hanya tengah melarikan diri karena tak bisa memperbaiki  ruangan ini... dia begitu mencintai ruangan ini.. hingga dia  hanya memikirkan bagaimana membuat ruangan ini nyaman untuk dia tempati... bagaimana ruangan ini menjadi tempatnya untuk menyimpan tulisan – tulisan perasaannya... tapi dia lupa satu hal... dia lupa belajar bagaimana jika suatu saat ada bagian dari ruangan ini yang rusak atau digerogoti oleh serangga.. dia lupa belajar bagaimana harus memperbaikinya. Sama seperti hati... dia hanya memikirkan bagaimana membuat hatinya bahagia... tanpa memikirkan bahwa akan ada satu dari sekian banyak  kemungkinan  hatinya akan terluka... dia tak pernah belajar bagaimana harus menyembuhkan hatinya...” sosok itu menjelaskan semuanya dengan nada suara yang tak berubah... sangat tenang....
“bagaimana mungkin kau tau sedetil itu.... bahkan kurasa kau tak tau siapa pemilik ruangan yang kau sebut hati ini....!!” aku semakin emosi....
“ aku tau..... sangat tau... karena aku tengah ditugaskan untuk mengajarinya bagaimana memperbaiki ruangan yang ku sebut hati ini.... dia hanya sedang kehilangan harapan yang meredupkan semangatnya.... dia hanya perlu bersyukur dan ikhlas.... dan Rabb-nya akan memberikan semuanya... semua cara untuk memperbaiki dan menyembuhkan... dia hanya butuh meyakinkan lagi pada dirinya bahwa dia itu layak untuk mendapatkan kebahagiaan... dia punya banyak orang yang sangat peduli padanya... bahkan sangat mencintainya...
Dia itu sempurna dengan kekurangannya.......” sosok itu menghentikan penjelasannya
“heh.. memangnya segampang itu..?? jika memang segampang itu, mengapa masih banyak yang menangis karena terluka...??!! mengapa mereka yang menyakiti tak ada yang peduli dengan mereka... ??!! dan  apakah dia juga mampu melakukan apa yang kau katakan??!!... bahkan sekarang dia terlalu pengecut untuk menunjukkan dirinya... aku ingin melihat orang itu....pemilik ruangan ini... mengapa hanya kita saja yang ada disini....??!! “  suaraku serak... aku yang terbawa emosi mencecarnya dengan pertanyaan – pertanyaan yang mungkin tak mampu aku ucapkan ketika aku sedang baik – baik saja... ya... aku memang tidak dalam keadaan baik saat ini.... aku emosi... aku menangis... aku sakit... sesak... dan kemudian aku terdiam.... ketika dia menjawab semua pertanyaanku dengan 1 kalimat...
“ pemilik ruangan yang ku sebut hati ini adalah kau....”
Seluruh badanku lemas....
Aku semakin tak bisa menahan tangisku...
Air mataku mengucur deras....
Suaraku bergetar mencoba untuk berkata “maaf..”
“tak apa... kau sudah tau semuanya...
Sekarang hapus airmatamu... sudah cukup kau menangis... simpan airmatamu untuk momen yang lebih berharga dari ini... hatimu butuh banyak cinta dari orang – orang yang kau sayangi yang juga menyayangimu...  hatimu tak butuh begitu banyak airmata kesedihan yang dapat merusak bagian – bagian dari ruangan milikmu...
Ingatlah bagaimana perjuanganmu membuat ruangan ini nyaman untuk semua tulisanmu...
Jadilah berbeda dengan caramu memperbaiki dan menyembuhkan hatimu...
Sehingga mereka yang masih terluka mampu melihatmu dan kemudian belajar bagaimana bisa menjadi sepertimu....” suara itu begitu tenang menghadapi amarahku....
Kurasakan kesejukan menyelimuti ruangan itu.... terasa sangat tenang.... tulisan – tulisan itu semakin berwarna.... ku sadari sebuah senyum terlukis diwajahku yang basah akan airmata... aku menyadarinya.... dia benar....aku terlalu rapuh... bahkan untuk menyembuhkan hatiku....  dia sudah menjalankan tugasnya.... dan tugasku adalah membuatnya menjadi nyata....
“terimakasih ya Rabb... untuk sebentuk hati yang tlah kau berikan untukku...untuk setiap senyum dan airmata... dan untuk apapun yang kau takdirkan untukku... “ batinku berguman ditengah  ketenangan yang menyapa raga.... 
 kulihat sosok itu kemudian hilang.... menjadi sinar – sinar kecil yang menambah keindahan sebuah fiksi tentang mimpi dan hati....


“mereka itu saudaraku... “




Teman, aku punya...
Alhamdulillah aku memilikinya banyak..
Mereka diberbagai tempat, di sekolah, dirumah, kampus... aku punya... dan aku bersyukur untuk itu...
Mereka itu... orang – orang yang hebat...
Dan bagaimana dengan sahabat..??
Yaa... aku juga punya...
Tak sebanyak teman, tapi mereka adalah salah satu sumber kekuatanku...
Ya.. kekuatan untuk bertahan... seperti itulah... :’)
Mereka adalah semangat yang dikirimkan Allah Azza Wa Jalla  setelah keluargaku...
Alasanku untuk tetap kuat menjalani setiap kenyataan yang banyak mengejutkanku
Sumber inspirasiku....
Aku bukanlah tipe orang yang mudah berteman...
Karena itu kurasa Rabb-ku mengirimkan mereka dengan tujuan itu...
“agar aku mampu melihat dunia luar...” tak hanya dunia dalam imajinasiku...
Terdengar sangat tidak masuk akal ... tapi itulah mereka...
Aku mencintai mereka...
Sangat mencintai mereka...
Mereka ajaib dengan kemampuan mereka masing – masing...
Mereka mengenalkanku pada banyak hal... mengajarkanku banyak hal... dan memberiku banyak hal...
Aku bahkan tak bisa lagi menghitung setiap apa yang mereka korbankan untukku dimasa – masa sulit...
ketika Dan aku... sepertinya masih belum banyak yang aku lakukan untuk mereka...
Mereka dewasa tapi terlalu “imut” untuk dikatakan sebagai orang dewasa...
Aku merasakan kehilangan  ketika ada saat – saat kami berselisih hanya karena masalah yang sepele...
Tapi... Rabb-ku memang sempurna... J
Kami berhasil melewatinya...
Kami mengalami metamorfosis yang sangat sempurna...
Bahkan kurasa akan melebihi sempurnanya metamorfosis kupu-kupu... :D
Ya... “ikatan “ ini akan lebih indah dari kupu-kupu....
Aku  ingin mengatakan banyak hal pada mereka...
“ terimakasih telah hadir didunia ini.. kurasa Rabb-ku telah memilihmu untuk jadi sahabat..tepatnya saudaraku :’)
Maaf belum bisa jadi saudara yang baik... tapi aku akan berusaha untuk menjaga apapun yang kita punya... termasuk “ikatan” ini... “
Ini hanya sepenggal dari apa yang ingin aku ucapkan...
 masih banyak hal yang tak bisa aku uraikan lagi...
Ku harap mereka tak jenuh dengan tingkahku...
karena kutau mereka menerimaku apa adanya...
Ya... karena akupun demikian...
Aku menerima mereka dalam “satu paket”
Kekurangan dan kelebihan mereka...
Terimakasih banyak untuk Rabb-ku... :)
Mereka sudah melakukan tugasnya dengan baik...
Mereka membuatku bangga menyebutkan “mereka itu saudaraku....”
Tinggal aku yang belum menyelesaikan tugasku...
Membuat mereka tersenyum karena “ikatan” ini... :)
_ “ Semoga... semoga Allah Azza Wa Jalla selalu menjaga dan mengukuhkan “ikatan” ini hingga nanti...
Ketika kami sudah tak mampu lagi tersenyum...
Ketika kami tak mampu lagi membuat sejarah dalam kehidupan kami...
Ketika kami tak mampu lagi bermimpi dan membuatnya menjadi nyata...
Dan ku harap, kami masih akan bersama disana...
Di tempat yang lebih indah dari mimpi dan imajinasi....
Di tempat yang kami impikan..
Ya... insyAllah.... :)

“let’s drawing our dreams, and make it true together...”
Love u my bestfriend :)